entah berapa lama ia berdiri,
seolah tangguhkan diri dari cuaca
panas tertelan dalam rongga,
dingin melembab dalam raga.
aku tersapa dalam heningnya,
tapi riang yang ia paparkan
berdiri tegak dibalik gapura
mengayun langkah seolah sembunyi
berdesir silir yang ditampilkan
seakan gapura mulia yang tersajikan
aku disambut dengan mulianya
berdiri ibu dibalik gapura yang ia dirikan
sungguh megah menghapus lelah
bercorak ria yang terpantul dari parasnya
paras sang ibunda,
tapi terkejut jantungku..
melihat setetes air peluh dibawah dahi
bertanya-tanya..
apa yang ibu rasakan??
ibu menungguku??
ma`afkan aku jika aku terlalu lama datang menyapamu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar